Saturday, October 16, 2010

Kekecewaanku

Setelah 4 hari berlalu, akhirnya hasil test Dear dibagikan. Betapa kecewanya aku melihat hasil Dear yang tidak memenuhi targetku. Bayangkan semua yang ditanya didalam test itu sudah aku ajarkan, berulang-ulang bahkan sudah kubuatkan soal latihannya supaya dia bisa menjawab apabila ditanya, tapi kenyataannya..... dari 11 pelajaran, hanya 6 yang memenuhi target dan yang lebih mengecewakan lagi adalah Math nya Cuma dapat 68 & matematika hanya 74. Lebih jengkelinnya lagi...pertanyaan yang sudah kuajarkan yang dia salah. Bayangin deh gimana ga kesel banget , sedih,kecewa ....sampai rasanya menyesakkan dada.

Mungkin aku mami yang perfectionist ..... tapi apa salah aku berharap anakku bisa juara kelas????siapapun pasti bangga jika punya anak cerdas apalagi bisa mendapatkan juara sekolah. Mungkin terlalu muluk tapi itulah harapan setiap orang tua. Aku berusaha memberikan yang terbaik, tenaga, pikiran, waktu......untuk anak-anakku, walaupun kondisi lelah, setelah seharian bahkan pulang kantor harus mengulur waktu yang sesungguhnya karena kompensasi waktuku yang dipakai untuk menjemput anak-anak sekolah,setelah itu masih harus ngajarin Dear yang susah banget klo di suruh baca, berjuang untuk tetap sabar untuk mereview ulang pelajarannya. Itu semua kulakukan karena aku ingin mereka merasakan perhatianku , kasih sayangku, perjuanganku untuk mereka,so wajar ga sih klo aku punya harapan yang seperti itu??????

Maafkan aku Tuhan jika aku belum bisa menjadi ibu yang baik, maafkan aku yang kadang kala emosi saat melihat anakku tidak mau belajar....semoga Tuhan memberiku sedikit lagi kesabaran dalam menghadapi anak-anakku, aku mohon.

Bukan aku ga sedih ketika melihat raut wajah Dear yang melow saat aku beri hukuman,tapi aku berharap dia dapat belajar dari kesalahannya sekarang untuk dapat hasil yang lebih baik lagi dikemudian hari. Mungkin aku terlalu keras mendidiknya, tapi sumpah...ini semua kulakukan untuk kebaikannya kelak. Karena masa depannya ada ditangannya sendiri. Kalau tidak dari sekarang, kapan dia mulai belajar tanggung jawab atas dirinya sendiri?????

Tuhanku...... bantu aku dalam mendidik mereka, jadikan mereka anak-anak yang cerdas, taat kepada orang tuanya terlebih TUHAN. Amin


 

1 comment:

Anonymous said...

Mungkin Dear tidak tenang saat mengerjakan. Kalau sudah tidak tenang, mungkin karena takut atau grogi, biasanya jadi ngga fokus. Malah bisa nge-blank.

Atau mungkin tuntutan mamanya yg terlalu tinggi sehingga terlalu membebani mental Dear? Xixixi...

BTW, ngga perlu dihukum.

PS: aku ngga pernah dihukum kalau nilainya jelek loh.

GBU