Sejak aku keluar dari dalam kandungan mami, aku harus bersyukur karena masih di ijinkan tinggal dan di rawat oleh kedua orang tuaku karena saat itu dengan susah payah papi mencari uang demi bisa menebusku di Rumah Sakit.
Ketika untuk makan saja kami harus berbagi 1 telur makan berempat, mami mengajarkan aku untuk bersyukur karena masih dapat menikmati makanan ini bersama keluarga.
Saat aku harus belajar mati-matian agar diterima di sekolah Negeri supaya biaya sekolah murah dan ketika aku sekolah di sekolah negeri dimana aku jadi kaum minoritas, aku bersyukur karena disitu aku dapat lebih dekat dengan Tuhan dalam Persekutuan Doa Gabungan Sekolah Negeri dan disitu juga aku menemukan seorang sahabat hebat. Aku bersyukur dapat berteman dengan saudara beda agama.
Ketika aku bingung darimana biaya sekolah ku dapat, Aku bersyukur karena Tuhan membukakan jalanNya untuk aku tetap dapat sekolah. Aku dapat tawaran kerja sambilan di sebuah praktek Dokter umum. Aku bersyukur bukan saja karena aku dapat membiayai sekolahku, tetapi aku bersyukur juga karena aku dapat belajar dari Dokter tersebut mengenai obat-obatan tanpa aku harus masuk SAA.
Ketika aku memutuskan untuk mengambil program BCA setelah selesai SMU, aku bersyukur karena Tuhan meberikan jalan lainNya untukku, walau tanpa dana aku masih dapat kuliah di sebuah Universitas Kristen dan mendapatkan beasiswa dan aku bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu, aku bersyukur karena aku boleh mendapatkan uang tambahan dengan menjadi asisten dosen.
Setelah mata kuliah habis, aku bersyukur karena aku tidak perlu nunggu lulus untuk bekerja, Tuhan memberikan aku pekerjaan dimana teman-teman dan bosku baik dan sayang padaku. Aku mendapatkan banyak hal berharga disana untuk aku dapat melangkah lebih baik lagi.
Betapa aku bersyukur karena Tuhan memberikan aku seorang pendamping dari cara yang tidak aku pikirkan, seseorang yang baik. Walau saat itu Tuhan tidak memberikan seseorang yang sesuai dengan yang aku minta padaNya, tapi Tuhan memberikan seseorang yang aku butuhkan sepanjang sisa hidupku. Sungguh aku bersyukur karena orang itu menyayangi & mengasihiku dengan segenap hatinya.
Ketika aku mulai jenuh dengan pekerjaanku yang jauh dari rumah, dan ketika papi menginginkan aku pindah pekerjaan yang dekat dengan rumah, aku bersyukur karena lagi-lagi Tuhan mengabulkannya dan aku mendapatkan pekerjaan yang jaraknya dekat dengan rumah, dan yang pasti bukan pabrik. Aku bisa bekerja disebuah perusahaan realestate. Aku bisa mulai melanjutkan kuliahku ke jenjang yang lebih tinggi.
Walaupun setelah itu aku jatuh karena ditinggal oleh papi terkasih, sosok papi yang selalu mendampingi aku tapi Tuhan tidak membiarkan aku terus menjauh dariNya, Tuhan membuka hatiku, menopang aku agar aku tetap kuat dan berdiri tegak menghadapi gelombang hidup yang tiada menentu. Melalui pendamping yang Tuhan berikan aku menjadi kuat, entah kenapa aku menemukan kemiripan antara papi dan pendampingku dan aku merasa nyaman dengannya. AKu bersyukur atasnya.
Aku bersyukur karena Tuhan mempercayakan aku suatu jabatan di tempat kerjaku walaupun kalau aku pikir rasanya aku tidak mampu tapi Tuhan yang mampukan aku. Aku bersyukur karena teman dan orang disekelilingku menyayangi aku, aku yakin itu semua karena campur tangan Tuhan.
Buat aku Tuhan teramat baik, DIA yang selalu membukakan jalan bagiku dan memberikan yang terbaik padaku. Aku bersyukur karena menjadi anakNya.
Terima kasih Tuhan
Tuesday, January 13, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
woh kamu hebat sekali Chika aku salut membacanya trs dekat dgn Tuhan.GBU
bukan aku yang hebat mam... tapi Tuhanku sebab tanpaNya aku gak ada artinya
GBU too....
Post a Comment