Monday, June 02, 2014

Serba salah

Barusan aku tidak sengaja dengar ibu mertuaku ngoceh pada cucunya mengenai ketidaksukaannya pada menantunya yang menurutnya payah. Contohnya : waktu kita mo berangkat ke semarang, dia masukin barang2 keselipan jok mobil, padahal didalam situ ada bando putri kecilku. Karena diselipin paksa, bandonya patah dan aku menemukan itu. Jelas aku keluarin barang yg diselipin disitu dan aku pindahkan ke belakang. Waktu itu aku jg sebel, bando baru dipake 2 kali sdh patah gara2 seenaknya nyelipin barang2 dibelakang jok mobil tp ya sudahlah kutahan sebelnya karena kita mo berangkat, ealah yang ada malah ibu mertuaku yang nggak suka hati. Berusaha sabar menghadapi orang tua aku berusaha bersikap biasa aja. 
Tapi jujur, barusan ketika aku mendengar ocehannya kepada putraku seolah klo maminya ga bener, payah,memperlakukannya seperti orang menumpang saja, aku marah... Rasanya pengen aku samperin dan kutantang apa maunya ( kalau saja tidak ingat hubby), apa dia ingin putraku tidak respect pada maminya? Apa salahku? Aku bahkan berusaha membiarkannya mengambilalih hakku di rumah ini tapi masih tidak cukupkah semuanya? Aku tidak memintanya datang dan menjaga anak2ku tapi atas keinginannya sendiri datang dan tinggal bersama kami, aku berusaha menerimanya dengan baik bahkan kami juga membiayai orangtuanya dipanti, aku berusaha berkomunikasi walaupun sulit karena aku ga suka caranya menjawab tapi toh aku tetap buruk dimatanya.

Baiklah kalau demikian, aku akan belajar darinya. Seperti yang diperlakukannya kepada orangtuanya... Mungkinkan aku juga bisa memperlakukannya demikian? Itu juga yang diajarkannya kepada putraku sehingga seringkali celetukannya memojokkanku kan? 
Kalau boleh pilih, aku juga tidak mau seperti ini tapi apa ada pilihan? Hidupku sudah ditakdirkan menanggung beban orang lain.

Emosijiwayangtidakbisadiungkapkan

No comments: