Hari itu, 13 Agustus 2008 merupakan hariku yang paling melelahkan, dimulai dari pagi yang sibuk karena hubby akan berangkat ke luar kota pagi hari (jam 6 kurang taxi sudah datang menjemput), setelah hubby berangkat aku harus mengurus Dear untuk sekolah kemudian mengantarnya ke sekolah. Setelah Dear masuk kelas, aku pulang siap-siap kekantor. Jam 8 kurang 10 aku sudah siap berangkat dengan mengendarai sepeda motor sendiri (ini pertama kali buat aku mengendarai motor sendiri dengan jarak cukup jauh Rumah - Palem Semi).
Karena bensinnya juga udah mepet, aku isi motorku dengan bensin di Pom Royal, setelah itu baru aku lanjutkan perjalananku ke kantor, nggak ngebut, kecepatan hanya +/- 50 km/jam, aku sampai kantor jam 8.25 (waktu yang tepat sesuai dengan perkiraanku). Langsung beresin beberapa voucher yang ada cek/gironya, jam 9 aku sudah siap-siap lagi berangkat untuk sosialisasi pajak ke KPP Madya, acara sampai jam 12, trus balik kantor jemput Sorah untuk kemudian berangkat ke Sekolah Surya Bangsa Puri Beta buat ambil data siswa & sedikit tanya2 ke orang adminnya. Di jalan aku mampir ke Andi Publishing buat ambil buku pesanan orang.
Setelah beres dari sekolah balik ke kantor proyek, cari makan trus balik ke kantor lagi. Di jalan aku di telpon Orang admin MOdernland untuk tanda tangan PPJB dengan membawa SP so jadilah aku pergi lagi ke modernland padahal waktu sudah menunjukkan pukul 4.45 makanya aku minta supir buat nganterin (soalnya klo aku bawa motor pasti lebih lama)dan lagi aku harus balik kantor buat ngerjain beberapa tagihan yang belum aku periksa.
Urusanku selesai jam 6, dianter supir balik palem semi,perbaiki kacamataku karena lensanya lepas. Sempet was-was juga tuh malah aku sms hubby berkeluhkesah mengenai kesusahanku. Untung saja dengan kesabaran dan sedikit ketrampilan(cieee sombong dikit akh) kacamataku bener lagi. Trus kembali dengan pekerjaanku sampe jam 7 malam, baru deh aku pulang. Sepanjang menuruni anak tangga mulutku tak hentinya berdoa supaya aku sampai dirumah dengan selamat tanpa kurang satu apapun juga.
Dari kantor aku teringat harus mampir ke Permata ATM di daan mogot jadilah aku jalan karawaci trus ke arah pasar baru keluar daan mogot, mampir ATM, keluar motong jalan lewat gang kelapa kuning, JL. Baharuddin, tembus di pintu air. Dari situ aku motong lagi lewat wilayah kantor pemerintahan keluar tanah tinggi (lumayankan) dan masuk jalan benteng betawi yang jalannya cuma lurus aja sampe akhirnya jalan Poris. Hmmm lega rasanya bisa sampai di situ.... kukurangi kecepatanku, jalan dengan 20 km/jam rasanya ok lah kan udah deket sampe.
Selagi aku menikmati perjalanan, kulihat dari arah berlawanan motor dengan kecepatan tinggi dan tiba-tiba secepat itu pula berbelok memotong jalanku, aku nggak bisa berbuat apa-apa , ada sedikit memoryku yg hilang...aku nggak tahu kapan dan kenapa aku bisa tertabrak, yang aku tahu ada suara benturan keras sekali dan kemudian aku sudah tidak bisa berdiri, badanku rasanya sakit sekali, aku tergeletak di aspal dengan berbantalkan tas sehingga muka dan kepalaku tidak mengenai aspal. Tapi tangan kananku kenapa tidak bisa digerakin dan rasanya sakit sekali.... akhirnya Aku dibantu satpam perumahan dan diantar pulang oleh beliau. Namanya P' Agus tapi aku nggak bisa memberikan apa-apa ke beliau, boro2 mikir mo ngasih sesuatu mikirin tangan kananku yang gak bisa digerakin & motor yg rusak aja udah mumet..belum lagi rasa sakitnya...sakit banget.
Sampai dirumah aku coba telepon kokoku dua-duanya tapi nggak ada yang diangkat teleponnya, kucoba berkali-kali... akhirnya telp koko pertama ku bisa dan kuminta dia datang kerumahku saat itu juga, dia heran dan bertanya kenapa? aku ceritain keadaanku dan dia panik (hehehe....ternyata dia masih sayang sama aku...ya iyalah klo nggak mah nggak usah ngaku koko yah).
jam 9 koko,mami & adikku datang, kita langsung berangkat ke Serang ke tempat Ku Nam, seorang ahli pengobatan tradisional dan sudah terkenal bisa menyembuhkan patah tulang (karena koko keduaku juga pernah tulang belikatnya patah dibawa kesana bisa normal kembali). Disana aku tidak diurut, sambil diajak ngobrol ternyata pundakku di tekan sambil di kompres arak buatannya. Sakit banget memang tapi pasti akan lebih sakit klo di urut. Katanya ini nggak seberapa dibanding kokoku dulu. Syukurlah, kata-kata Ku Nam menguatkan aku & mami Yang jelas terlihat cemas dengan keadaanku.
Sampai detik itu aku belum mengabari hubby tentang keadaanku, aku nggak mau buat dia cemas, toh dia dalam perjalanan pulang biar saja dia lihat keadaanku dirumah. Sampai rumah sekitar pukul 1 dini hari, hubby belum pulang, aku telepon ternyata dia baru keluar dari bandara. Kutunggu kedatangannya.
Begitu hubbyku sampe rumah, kubuka pintu, dilihatnya tanganku digendong dia tanya kenapa? aku jawab"jatuh" reaksinya tidak seperti yang kuharapkan.... mungkin dia marah dan aku harus menerimanya. Diperiksa motornya.... diperbaiki sedikit kemudian dia bersih-bersih badan dan masuk kamar. Ya udah aku juga bingung mo gimana... gemes rasanya liat cueknya dia, akhirnya aku juga yang tanya duluan kenapa dia seperti itu. Jawabnya "kan udah ketauan apa yang luka, mo tanya apa lagi, toh kamu dipegang juga nanti marah-marah", ya sudahlah aku nggak mau ribut, udah sakit banget gini nggak mau buat sakit yang lain.
Walhasil semalaman itu aku nggak bisa tidur, serba salah rasanya....
doaku "Trima kasih Tuhan atas apa yang terjadi padaku, trima kasih juga karena Tuhan masih menjagaku, berikan aku kekuatan untuk menjalani cobaan ini dan bantu proses penyembuhannya karena Tuhan adalah dokter dari segala dokter, tidak ada yang mustahil bagiMu, Amin"
Tuesday, August 19, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment