Kasih ALLAH
====================================================================================
Kumiringkan badanku ke kiri kemudian kekanan, berharap rasa sakit dikepalaku sedikit berkurang dengan mengatur posisi tidurku. Tapi ternyata tidak terlalu menolong. Rasanya serba salah , mau tiduran ‘gak enak, mau duduk juga pusing, mau nonton TV ngerasa gak nyaman, Sakit kepalaku semakin menjadi-jadi .
Sudah sekian lama ini aku sering dikunjungi oleh penyakit yang satu itu, ntah apa yang salah dengan kepalaku. Semakin hari keadaanku semakin lemah, tapi aku berusaha bertahan agar tidak satupun keluargaku tahu. Aku tidak mau membebani kedua orang tuaku dengan keadaanku, keadaan mereka saja sudah cukup susah, apakah pantas aku tambahkan lagi beban mereka???
Sesekali aku pergi ke dokter ketika rasa sakit itu tidak lagi dapat ku tahan, awalnya diagnosa dokter hanyalah migran, dokterpun memberitahuku kalau itu bisa disebabkan karena anemia (kurang darah). Pernah juga aku dibawa ke klinik oleh sahabatku karena aku pingsan di jalan. Dokterpun mengatakan aku Hopogikemi (kekurangan zat gula) dan aku diberi minum the gula yang sangat kental. Tapi lama kelamaan aku merasa bukan hanya itu saja. Sakit kepala ini seakan-akan menyedot seluruh tenagaku untuk menahan rasa sakitnya. Tapi aku bisa apa, rasanya tidak mungkin aku memeriksakan diri ke rumah sakit besar dengan peralatan yang canggih , biayanya pasti mahal sekali, dari mana aku mengumpulkan uang untuk membayar biayanya???
O Tuhan, apa yang harus kuperbuat agar aku dapat bertahan tanpa rasa sakit ini??? Aku menangis bagaikan seorang anak kecil yang memohon kepada Bapa nya agar dikabulkan keinginannya. Dalam diam aku merasakan kekuatan yang sebelumnya tidak pernah aku rasakan, aku merasakan kasihNya yang begitu besar…. Aku percaya bahwa aku tidak dibiarkanNya menanggung beban ini sendiri.
Suatu pagi, ketika aku hendak bangun dari tidurku, tiba-tiba rasa sakit itu menyerang lagi…. Aku oleng dan blank…. Gelap semuanya. Begitu sadar aku melihat kedua orangtuaku di sisi tempat tidur yang aku rasa bukan tempat tidurku, kamarnyapun berbeda dari kamar tidurku. “Aku dimana” aku bertanya pada ibu. Kulihat wajah ibu sedih, dan masih tersisa bekas air mata ibu di pipinya. Ibuku menangis, apa yang terjadi denganku???
Akhirnya hal yang paling menakutkan terjadi, menurut diagnosa dokter, aku mengindap penyakit tumor otak… penyakit yang memang sebelumnya sudah kuduga…. Aku takut sekali, takut dengan biaya yang akan dikeluarkan untuk membayar rumah sakit ini.Dari mana ayah dan ibuku mendapatkan uang banyak agar bisa menutup biayanya??? Hasil dagang mereka hanya cukup untuk makan sehari-hari dan biaya sekolah aku dan adik-adikku. Setahu ku ayah tidaklah punya simpanan. Bagaimana ini???
Ku paksa ayah untuk membawaku keluar dari Rumah sakit, aku tidak mau berlama-lama disini, awalnya ayah menolak dengan alasan aku harus dioperasi dulu, sembuhkan dulu penyakitnya. Tapi aku menolak, aku akan merasa bertambah sakit jika aku tetap disini sebab pikiranku jadi bertambah ruwet dengan memikirkan segala biaya dan kemungkinan yang akan terjadi jika aku dioperasi. Demi keluargaku aku rela jika harus meninggalkan dunia ini.
Akhirnya ayah kalah, dibawanya aku pulang kerumah dengan syarat aku harus istirahat total dan rajin makan obat. AKu bersyukur memiliki ayah sebaik dia, walau keadaanku lemah tapi aku masih diberikan kesempatan untuk merasakan cinta di keluargaku. Ayah yang baik, ibu yang sabar dan adik-adikku yang lucu. Rasanya tidak dapat dipungkiri kalau ini semua karena anugrah yang ALLAH berikan buatku.
Dalam doa aku selalu memohon padaNya agar aku mendapatkan mujizat kesembuhan, walau aku tau ALLAH pasti punya rencana yang indah dibalik semuanya ini karena Dia begitu mengasihiku, aku pasrahkan hidupku dalam tanganNya. Itu yang membuat aku merasa damai dan rasa takutku hilang. Aku tau di dunia ini bukan cuma aku yang diberi penyakit, masih banyak diluar sana yang lebih menderita daripada aku. Semoga saja mereka juga diberikan hati yang tegar dalam menjalani penderitaannya dan lebih menyandarkan hidupnya pada Tuhan.
=======================================================================================
Special for teman-teman yang saat ini sedang didera sakit-penyakit yang mungkin cukup menakutkan, percayalah bahwa Allah mengasihimu, tidak akan dibiarkan kamu menanggung sendiri rasa sakit itu.
Friday, November 03, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
3 comments:
Tuhan adalah Dokter
sentuhan kasihNya adalah obat
Tidak ada penyakit yang tidak sembuh oleh KuasaNya:)
chika, aduh aku sedih banget baca blogmu ini...tapi aku percaya Tuhan akan memberikan yang terbaik buat umatNya...God bless you
Chika,
gimana kabarmu?
Semoga cepet sembuh dan tidak sakit lagi ya.... Tuhan adalah dokter yang hebat... percayalah dan kamu akan merasakan kasihNya...
Seperti title di blogmu: Hati yang gembira adalah obat yang paling manjur..... Be happy, my dear friend. God be with you and bless you always!!!
Post a Comment