Foto dari balkon kamar hotel Quest lt 3 |
Selama 2 minggu ceritanya kita keliling jawa tengah. Perjalanan dimulai dari Tangerang menuju Semarang hari minggu 11/06/17. Berangkat dari rumah sekitar 6.30 dan sampai di Semarang sekitar jam 1 an langsung makan siang di IBC daerah kota Tua (depan gereja Blenduk). Niat awal sebenarnya mo makan Sate 29 di situ tapi ternyata klo hari minggu Sate 29 itu libur maka bergeserlah ke IBC. Selesai makan kita menuju Hotel Quest di Plampitan untuk check in dan istirahat. Makan malam kita jalan kaki menuju Semawis (jarak dari hotel ke semawis masih dapat di jangkau dengan jalan kaki), saat ditengah perjalanan, tiba-tiba ada orang yang dibonceng motor berusaha jambret kalungnya mami mertua, untungnya reflek mami cukup baik sehingga masih dapat menahan kalungnya dan orang tersebut tidak berhasil menjambret. Hanya saja Dear yang berjalan disamping mami mertua dan melihat kejadian tersebut sedikit shock. Anak itu belum tau betapa kejamnya dunia saat ini. Karena kejadian tersebut buat Dear jadi ga nafsu makan......
Keesokan harinya, untuk mencari breakfast kita jalan ke arah wotgandul (karena emang pesan kamarnya hanya room only). Dan ketemulah arumah makan Kelengan, menunya semua non halal, yang jual masih muda , tempat makannya juga kecil, tapi rasanya lumayan enak
Tanggal 12/06/17 siang checkout dari Quest menuju Ambarawa. Ceritanya mo nginep deket gua maria Kerep di Ambarawa, maka kita menginap di hotel Griya Wijaya. Hotelnya sih biasa aja seperti villa gitu, dan secara harganya sama dengan hotel bintang 3 di kota Semarang.
Ukuran kamar cukup untuk menambah 1 extra bed dan masih ada sedikit space untuk kursi & meja. Kamar mandi cukup luas, sedangkan untuk breakfastnya dengan nasi goreng telor ceplok porsi kecil.
Foto diambil dari balkon lantai 2 hotel |
Jam 12 tengah malam, aku & hubby jalan menuju gua kerep untuk berdoa, ternyata di depan gua maria sudah banyak orang duduk berdoa . Suasananya memang berbeda. Selesai berdoa aku sempet ngobrol bentar dengan hubby , tiba-tiba mencium bau harum yang sangat menyengat..... kita berdua terdiam, bau itu hilang setelah sekian detik... aku pandang-pandangan dengan hubby, barusan ada mahkluk halus yang lewat sepertinya. Setelah itu kita jalan kembali ke hotel untuk tidur.
Suasana doa tengah malam |
Bunda maria diwaktu malam |
Tanggal 13/06/17 perjalanan dari Ambarawa menuju Jogja, sekitar 2 jam, jam 11 sudah tiba di Sleman dan langsung menuju Jejamuran untuk menikmati makan siang. Walaupun semua serba jamur, tapi tidak menghilangkan kenikmatannya. Rasanya tetap lezat dan nagih :)
menu lunch serba jamur |
Selesai makan, langsung menuju kota jogja, kali ini hotel yang di pilih adalah hotel POP di jalan Sangaji dekat Tugu. Hotelnya murah meriah, kamarnya cukup untuk 3 orang karena ada tambahan kursi panjang berbalut busa. Kebetulan kali ini dapet breakfast dan breakfastnya juga bisa untuk 3 orang/kamar.
Siang ini kita habiskan waktu di hotel untuk beristirahat, dan malamnya dinner di sebrang hotel POP ada RM Enny (beberapa kali pernah makan di RM Enny, tetapi kali ini sedikit kecewa dengan rasa yang tidak sesuai dengan harganya).
Tanggal 14 pagi checkout dan sebelum lanjut perjalanan, kita mampir ke taman pintar.... sekedar pengen tau aja sebenernya ada apa di taman pintar (yang pengen tau ada apa di taman pintar bisa buka site nya http://www.tamanpintar.com/ )
Satu-satunya wahana yang di lihat adalah planetarium, klo ga salah tiket masuk perorang Rp. 25.000,-
Bukannya ga mau masuk ke wahana lain sih tapi karena waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang, artinya anak-anak sudah teriak laper dan memutuskan untuk keluar cari makan.
Selesai makan kita kita cari hotel LPP Garden lokasinya di daerah Catur Tunggal Depok,Sleman. Jadi udah ke arah jalan Solo. Menurut aku hotelnya luas, ada kolam renangnya dan kebetulan pas kita menginap disana itu hari Rabu dan sepi. Jadi rada serem sendiri gitu :) udah gitu ruangan kamarnya dengan kamar mandi sedikit terpisah gitu karena kamar hotelnya emang gede.
Untuk dinnernya kita makan di Ambarukmo Plaza karena emang lokasi hotel dengan plaza deket, bisa di jangkau dengan jalan kaki.
tanggal 15 Juni checkout dari LPP , breakfast di Mc Donald karena emang deket juga sama hotel lalu lanjut perjalanan ke Umbul Ponggok daerah Klaten, sekitar jam 10 an kita sudah sampai lokasi. Perjalanan dari hotel ke Umbul ponggok sekitar 1 jam. Awalnya aku ragu mo ke tempat ini secara anak-anak itu rada ga suka mandi air dingin apalagi harus berenang dan di dalam kolamnya itu ada banyak ikan
Umbul Ponggok merupakan sebuah kolam alami yang dikembangkan menjadi wisata snorkling yang cukup terkenal di Klaten. Kolam alami ini sudah ada sejak zaman Belanda, dengan ukuran 50 x 25 meter dan kedalaman rata-rata 1,5 – 2,6 meter. Anda tak perlu takut terbawa gelombang, sebab tempat snorkling kali ini bukanlah laut melainkan sebuah sumber mata air alami yang segar dan sangat jernih. Berbeda dengan kolam renang yang dasarnya berupa lantai keramik, dasar Umbul Ponggok masih sangat alami berupa hamparan pasir nan luas, bebatuan, dan ribuan ikan warna-warni sehingga suasananya benar-benar seperti dibawah laut. Meski dipenuhi ikan, air di Umbul Ponggok ini tidak amis sebab airnya mengalir terus-menerus. Selain sebagai tempat snorkling, Umbul Ponggok juga kerap dijadikan lokasi latihan diving bagi penyelam pemula sebelum mereka benar-benar menyelam di laut.
Dari Umbul ponggok lanjut ke Solo, tapi di tengah jalan sempet terjadi insiden nabrak pembatas , gara-gara salah jalan dan mo muter, hubby ga liat klo di depan ada pembatas jalan yg lumayan tinggi sehingga bemper sisi kiri melesek ke dalam. Walau demikian perjalanan tetap di lanjutkan.
Di solo kita menginap di Hotel Amarelo, hotel bintang 3 yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto Solo , sebenernya cukup strategis karena deket dengan pusat perbelanjaan, ke Pasar klewer jalan kaki sekitar 30 menitan, untuk makan malam tinggal jalan kaki ke daerah Slamet Riyadi.
Kamar Hotel Amarelo,Solo
Di hotel Amarelo kita menginap 2 malam, kemudian lanjut naik ke Tawangmangu untuk menikmati air terjun Grojogan Sewu. Jadi tanggal 17 pagi kita checkout , lanjut perjalanan, sebelum sampai daerah tawangmangu berbelok ke perkebunan Teh Kemuning.
Ndoro Donker Tea House Kemuning,Karanganyar
Setelah puas nyicip teh, belanja teh sekaligus makan siang di Ndoro Donker, lanjut perjalanan ke arah Grojogan Sewu buat nyari hotel. Beberapa hotel yang didatangi sudah penuh akhirnya adiputuskan buat nginep di Hotel Bintang Tawangmangu. Hotelnya cukup tua, furniturenya juga sudah tidak terlalu bagus, tapi pemandangan dari balkon kamar yang menakjubkan...bagus banget.
View dari balkon kamar hotel
Pembatas antar Balkon
Suasana siang sampai menjelang tidur masih baik-baik saja, sempet berendam di bathtub untuk sekedar melepas penat, tapi pas tengah malam tiba-tiba aku kebangun dan rasanya nyesek banget. Rasanya seperti mimpi horor tapi ga bisa dideskripsikan seperti apa. dari luar jendela terdengar suara angin yang bertabrakan dengan pohon dan itu cukup mengganggu pendengaran. dari jam 1 pagi hingga jam 4 mata ini terjaga, setiap kali dicoba untuk tidur rasanya seperti nggak nyaman, jantung ini terasa degdegan. hingga akhirnya terdengar salawat seorang anak kecil dari kejauhan yang lambat-lambat menghilang tertutup suara gemuruh angin. Akhirnya setelah jam 4 subuh mataku mulai tidak bisa diajak kompromi dan akhirnya tertidur juga, walaupun hanya sebentar karena jam 5.30 sudah terbangun lagi. Ini pengalaman horor sepanjang perjalanan.
Jam 9 setelah selesai breakfast lanjut perjalanan menuju grojogan sewu. Air terjun yang katanya memiliki 1250 anak tangga ini lumayan buat olahraga. Tetapi buat yang ga kuat, disana banyak juga saung-saung untuk beristirahat kok, jadi jangan kuatir. Lokasinya dari hotel ga terlalu jauh kok.
Untuk harga tiket masuk per orang Rp. 17.000, ga terlalu mahal juga kan????
Begitu sampai di air terjun rasanya seger banget, cipratan air buat mata yang ngantuk jadi melek. Ga bakal bisa melewatkan momment ini buat foto-foto.
Air terjun ini dikelilingi hutan yang masuk dalam kawasan konservasi, yang luasnya sekitar 20 Ha. Ketinggian Air terjun ini sekitar 81 M (untuk air terjun yang paling tinggi). Di hutan wisatanya tersebut juga dihuni oleh kera-kera jinak yang dapat didekati. Note dari penjaga , jika ingin membawa makanan sebaiknya dimasukkan ke dalam tas, jangan di tenteng dengan kantong plastik kalau tidak mau direbut oleh kera-kera tersebut.
Setelah puas bermain air (sejujurnya sih ga puas tapi apa daya klo komandan sudah memerintahkan untuk jalan pulang maka anggota harus bergerak) kita kembali ke parkiran.
Kini saatnya kembali pulang. awalnya masih galau apakah kembali ke Jogja atau menginap di Salatiga. Yang pasti turun dulu ke Solo lah yaaa, cari makan siang di kota solo. Nyoba makan di Depot Es Nini Thowong daerah solo. Sampai disana, ternyata ruamenya luar biasa..... sebenernya untuk rasa menurut aku sih standard, lumayanlah...cuma ga tau kenapa bisa rame banget gitu (ga ada dokumentasinya yaaa)
Selesai makan lanjut perjalanan menuju Jogja, aku pikir aku mau tidur sebentar karena matanya ngantuk banget dan ga tau kenapa rasanya kepalaku berat dan agak sesak nafas, baru sekejap memejamkan mata tiba-tba terasa mobil seperti tertabrak atau menabrak sesuatu, pas melek aku lihat mobil diepan avanza putih yang merupakan mobil taksi minggir dan supirnya turun, sementara karena aku ngerasa ada bagian depan mobil yang lepas aku minta hubby untuk menepi sebentar, pas aku turun supir itu menghampiri aku dan marah-marah minta suamiku turun. Aku yang masih linglung dan terperangah karena melihat bumper depan lepas dan ringseknya jadi kanan kiri.
Awalnya bumper tersebut sulit dipasang karena ada beberapa bagian patah, aku hanya bisa berdoa mohon supaya bumper ini bisa dipasang sementara dulu, belum lagi supir taxi tersebut marah-marah dan menuduh hubby yang memotong jalan dia dan menabrak dia, karena aku tidak melihat kejadiannya aku ga bisa ngomong apa-apa. hubby tetep yakin klo dia tidak memotong jalan taxi tersebut, hanya saja dia memang tidak melihat ke kanan apakah ada kendaraan atau tidak karena posisinya di jalan pertigaan dan kita berbelok ke kiri. Tuhan tidak pernah meninggalkan umatNya yang mengandalkan DIA, dalam keadaan bingung dan masih negosiasi dan aku juga berusaha memasang bumper yang lepas, temennya supir taxi tersebut datang membantu untuk memasangkan bumpernya. lalu temennya yang lain juga datang lagi tetapi tidak menyudutkan kami, malah membantu memasangkan bumper yang lepas. Akhirnya setelah bumper mobilku terpasang lagi, barulah kita bernegosiasi dan mengganti orang tersebut 1 juta (isilahnya anggap aja buang sial deh, karena kok aku ngerasa supir taxi tersebut modus yaaa, secara mobil taxinya sebenernya juga sudah penyok-penyok dan dia minta diganti uang, ga mau aku bawa ke bengkel untuk perbaikan, sekalipun aku bawa kebengkel dia tetep minta ganti uang untuk waktu dia yang hilang dan ga bisa narik penumpang)
Dengan berbekal iman dan keyakinan bahwa kondisi mobil akan baik-baik saja kita lanjutkan perjalanan. Sebelumnya aku juga sempet telepon kokoh buat minta solusi , dan kokoh juga menyarankan untuk di perbaikinya setelah kita kembali ke Tangerang saja. Kokoh meyakinkan klo itu ga akan lepas, asal di iket aja dulu . Jadi sesampainya di jogja, aku & hubby berjalan kaki mencari toko yang jual kawat dan tambang supaya bisa ngiket bumper sementara.
Sekembalinya ke Jogja memanfaatkan waktu buat hubby bertemu sahabat lamanya, Ko Michael
mereka bisa bersahabat itu karena sama-sama aneh, wkakakaka........ pisss.........
Setelah 2 hari ngendon di Jogja, rencana lanjut lagi perjalanan ke Salatiga , tapi pagi sebelum jalan pulang Fy demam dan muntah-muntah, ga tau apakah masuk angin atau kenapa..... dan klo udah ada yang sakit gitu jalan-jalan jadi ga asyik deh...... maka rencana nginep di Salatiga jadi batal, karena keadaan Fy yang ga jelas sebaiknya kita nginep di Semarang ajalah, yang memang sudah tau lokasinya, trus juga ada saudara dan keluarga di sana. Ke Salatiga cuma mampir sebentar ke rumah I Ing (adiknya mami) untuk nganterin makanan dan pakaian-pakaian yang masih bagus tapi ga terpakai.Sampai di rumah I Ing tengah hari, itupun setelah muter-muter ga jelas karena jalanan yang ditunjukkan sama GPS beda dengan di lapangan.
Setelah itu baru kita lanjut Semarang, Fy mulai membaik tapi Dear ikutan demam. Butuh waktu 1 hari untuk mereka istirahat dan hari itu kita hanya di hotel saja.
Setelah semuanya sehat, baru mulai ngunjungin saudara, ke rumah Koh Kiok, lalu ga lupa juga ke tanah mas karena ada beberapa keluarga mami yang tinggal di sana.
Liburan kali ini lumayan panjang dan puas, c u next trip