Tuesday, March 08, 2016

Oh BPJS

Kayaknya penggunaan kartu bpjs memang harus segera diakhiri deh, justru ketika aku galau menimbang-nimbang apakah BPJS layak digunakan buat karyawan yang seharusnya sibuk di kantor tetapi harus antri panjang mulai dari pelayanan dokter, nunggu obat di apotek dan minta legalisasi dari staf bpjs atau pindah ke asuransi swasta seperti jaman sediakala. Awalnya aku masih respect sama pelayanan BPJS tapi ketika sudah mengalami 2 kali hal yang menjengkelkan rasanya cukup setelah ini kembali lagi aja ke asuransi swasta deh. Masalahnya konyol banget, minggu lalu aku sudah dapat rujukan buat periksa mata ku & Fy, sampai di RS, ditolak bagian pendaftaraan dengan alasan belum dibayar asuransinya, lah aku tahu klo kita ga pernah nunggak pembayaran premi bpjs, hanya karena sudah masuk tgl 2 maret lalu dianggap belum bayar premi maret dan kemudian ga bisa daftar, apa ga konyol? Padahal katanya system itu di lock klo sudah telat premi 3 bulan, ini malah bukan telat tapi emang masih awal bulan bo! Yo wis karena ga bisa, aku pulang lagi, teriakin hrd suruh bayar karena tgl 5 fy ada jadwal cabut gigi di faskes 1.
Hari ini aku kembali ke RS untuk periksa mata, pendaftaran sih lolos eh setelah periksa mo minta legalisasi dari petugas BPJS untuk pembuatan kacamata eh ternyata daftar kelas di kartu peserta dengan di system beda lagi jadi harus diurus perpindahan kelasnya supaya sesuai. Bayar premi kelas 1 tapi di system tercatat kelas rawatnya kelas 2, ya rugi donk.... Jelas kesalahan petugas bpjs nya, masak pasien yang dirugikan :( sungguh terlalu!

Setelah balik kantor, aku sampaikan ke HRD....kemudian jam 3 tadi HRD ke Kantor BPJS buat ngurus perpindahan kelas ,  dan ternyata prosesnya itu 1 bulan, jadi baru bisa jadi kelas 1 itu nunggu april (padahal sudah dari awal kepesertaan BPJS  bayar preminya kelas 1) OMG..... maunya apa sih BPJS itu??? giliran dibutuhkan kayak gitu......

(**jadi emosi dech**)

So, setelah proses ini selesai, maka aku putuskan untuk beralih kembali keasuransi  swasta, maaf karena aku sudah kecewa

No comments: