Saturday, February 01, 2014

Bertahan hingga waktu yang tepat

Sudah 13 tahun lebih aku bertahan di perusahaan ini. Bukan sekedar bertahan, I do my best buat perusahaanku... hasilnya memang jabatanku naik di tahun 2006 (setelah 5 tahun kerja) Salary di seusaikan dengan promosi waktu itu. Seiring waktu, perusahaan semakin maju, transaksi semakin banyak hingga tak sanggup lagi aku handle 3 PT + 1 pembukuan pribadi si bos, maka kuajukan untuk promosi jabatan seorang sahabat kepada si bos, setelah dipertimbangkan maka usulan tersebut disetujui dengan catatan aku tidak boleh lepas begitu saja (artinya aku tetap bertanggungjawab dan memberi masukan jika dibutuhkan) sebagai kompensasi aku tetap dapat jatah komisi dari Perusahaan yang aku lepas.

Seperti yang kusampaikan tadi, transaksi perusahaan kian hari kian meningkat, belum lagi pemeriksaan pajak, audit tahunan yang menyita banyak waktu. Pada kenyataannya kenaikan salary tidak seiring dengan kemajuan perusahaan. Sangat menyedihkan ya klo hanya tergantung dari salary. Sudah coba jalanin usaha online hasilnya jg tidak maksimal karena terbatasnya waktu.

Semakin hari, hatiku semakin berontak dengan manajemen.Gimana tidak, manajemen yang buat peraturan, tapi manajemen juga yang melanggar. Hal simple dech... setiap aku mau cari calon staf, di ultimatum bahwa calon tersebut bersedia tidak hamil dalam waktu 2 tahun (jika calon tersebut baru menikah atau akan menikah) dan itu sudah jadi peraturan tidak tertulis, eh kenyataannya ketika manajemen merekrut orang legal, malah sudah hamil 4 bulan. Langsung saja stafku mempertanyakan kepadaku "Kok bisa??? bukannya dulu cici bilang min 2 tahun ga boleh hamil???"
Kasus lain mengenai pemberian komisi bagi staf baru adalah bulan ke 4 terhitung sejak dia masuk, kenyataannya Finance manager yang adalah istri dari si bos merekrut asistennya dan pada bulan ke 2 sudah langsung dapat komisi. Ketika dipertanyakan, jawaban beliau adalah " perjanjian dengan aku seperti itu, lo orang ga usah sirik deh" . Please deh, dipertanyakan itu bukan karena sirik tetapi kenapa peraturan manajemen mengenai perekrutan itu bisa berbeda-beda??? Alasan lainnya beliau adalah " kan dia termasuk karyawan lama" ya memang sih dulu dia pernah jadi karyawan di perusahaan ini sebagai staf aku, tetapi tanpa alasan yang jelas  dan meninggalkan tanggungjawabnya dia resign. setelah 6 bulan kemudian dia contact FM untuk minta kerjaan lagi, dan jadilah asisten beliau.
Kalau lihat perbandingan salary satu sama lain pun, miris banget rasanya..... staf baru itu bisa mendapatkan lebih besar dari orang lama padahal kapasitas dia juga tidak terlalu baik, trus apakah ada adjustment salary untuk orang lama???jangan harap!!! kenaikan salary staf lama adalah suka-suka dari si  bos, penilaian tidak menjamin kenaikan besar...benar kata orang lama yang sudah berpuluh2 tahun kerja disini, ngapain lo kerja keras bela mati-matian perusahaan, toh hasilnya cuma nyape-nyapein diri sendiri aja, mending apa adanya aja... nggak usah bela-belain, rugi sendiri kok. (ini juga sebenernya ga bener.... ga boleh kerja kayak gini, tapi masuk akal klo pada kenyataannya si bos yang punya perusahaan aja kayak gitu kok kelakuannya). Sampai hari ini, aku masih memberikan wejangan pada stafku " bekerjalah dengan cinta, bukan dengan paksaan" walaupun hati ini protes..... jika aku bisa menasehati mereka, sebenernya itu nasehat buat diriku sendiri, penyemangat kerjaku agar tetap bisa melakukan yang terbaik sampai pada waktunya.

Kalau di lihat dari usia,aku harus  berani keluar dari zona nyaman untuk mendapatkan yang terbaik dikemudian hari. Aku harus mulai buat target, tahun ini adalah awal untuk persiapan, semoga semua berjalan lancar dan sukses. Kalau sorang temanku yang dulu sama-sama kerja di Magnet aja sudah bisa  jadi bisnisman, punya perusahaan dan berhasil...masakah aku tidak mampu???

Di kantor ini, aku hanya akan bertahan dan menurunkan ilmu kepada rekan-rekan supaya mereka siap jika aku keluar dari sini.

Mereka siap, aku juga siap....siap membayar lunas cicilan rumah, siap mendapatkan salary tidak tetap, siap menghadapi dunia luar yang mungkin lebih menarik atau bisa jadi mengerikan. Semoga Tuhan menolongku.

No comments: