Wednesday, July 25, 2012

Pertengahan minggu yang ruwet

Ini hari apa sih????? sambil aku coba mencari kalender memastikan klo ini bukan hari buruk. Gimana tidak, sepanjang hari ini aku dipaksa untuk berbicara banyak dengan kondisi suara serak parah dan menahan sakit ketika berbicara.
Pagi-pagi, datang konsultan pajak. Aku berusaha diam supaya beliau tidak berbicara padaku, biar Iyen yang tangani pikirku. Eh tapi beliau malah datang menghampiriku, bertanya ini dan itu. Ya udah skalian aja aku tanya mengenai masalah pengalihan yang kemarin ditanyakan mami OF kepadaku. Aku tarik beliau untuk sekalian menjelaskan kepada mami OF mengenai efek klo kita tetap bisa pengalihan cara lama. Kalau mau hanya ada 2 cara, buyback atau dibeli kembali dari pembeli pertama untuk kemudian dijual kepembeli berikutnya atau AJB dulu ke pembeli pertama selanjutnya pembeli pertama langsung berurusan dengan pembeli kedua.

Setelah bahas urusan pengalihan, beralih ke ruang IT dengan membahas system agar bisa terintegrasi antara program pajak dengan E-SPT. Butuh mengeluarkan suara untuk memberikan penjelasan ke konsultan supaya beliau mengerti masalah yang ada pada kita. Ga semudah membalikkan telapak tangan untuk membuat sesuai dengan yang diinginkannya. Kendala lain adalah orang-orang yang terlibat, satu sama lain susah bekerja sama, dan aku sudah sangat frustasi menghadapinya. Sampai pada akhirnya aku hanya bisa diam dan membiarkan segala sesuatunya berjalan apa adanya. Lelah kalau harus berkonfrontasi dengan orang lain yang hanya bekerja tanpa mau berfikir maju.

Jam 12.15 selesai meeting dengan konsultan pajak & IT, aku rehat sejenak melepaskan penat. jam 1 aku beranjak pulang untuk sekedar makan siang dan menjemput Dear. Balik kantor ternyata masalah lain sudah menghadang.
Sales admin datang padaku untuk membagikan masalahnya, dengan logat bataknya yang khas jadi terkesan dia marah-marah padaku, sudah kujelaskan berkali-kali tetap orang itu balik pada permasalahannya yaitu : "konsumennya ga mau klo disuruh AJB dulu, enak saja saya dimarah-marahin konsumen, lebih baik saya lempar aja masalahnya"
Yaelah mak..... tapi kan bukan berarti lempar seenaknya ke aku, emang aku tempat sampah???? emosiku terpancing
Untungnya beberapa waktu lalu aku sempat di therapy hubby untuk mengatasi rasa marah ini sehingga aku bisa mengembalikan keadaan emosi menjadi lebih tenang. Kucoba mencari data tahun 1993 dimana pembeli pertama melakukan transaksi dan sedihnya ga ketemu :(

Bicara punya bicara sudah kusampaikan apa yang bisa dilakukannya, hanya bisa menawarkan 2 pilihan kepada konsumen, buyback atau AJB ke pembeli pertama dulu dan kuberitahu pajak apa saja yang ditanggung konsumen, dan sales adminpun keluar ruanganku dengan damai (hoooaammmm....ya damailah karena ga ada lagi suara menggelegar) yang ada hanya suara batukku yang semakin sore semakin parah.

Setelah sales admin keluar kupikir selesai sudah masalah hari ini tapi ternyata tidak. Kini masalah lain muncul, mengenai transaksi jual yang sebagian tanah sertifikatnya atas nama si Bos. Awalnya dibuatkan PPJB dengan harga sepenuhnya tapi karena muncul 2 sertifikat dengan nama berbeda maka oleh legal admin diralat, yang dibuat hanyalah yang atas nama PT, sisanya ga ada data. gubrag deh.... gimana caranya seenak jidat diubah. Harusnya tetap dibuat PPJB semuanya mungkin bisa dibuatkan kode A dan B, tapi kan tetep harus di input donk, klo gini caranya sama aja menghilangkan jejak donk. Kuhampiri mami OF untuk memberikan penjelasan, kusampaikan lagi usulanku mengenai Surat persetujuan Pemegang saham atas beberapa asset PT yang atas nama direksi. Mami OF setuju tapi ujung-ujungnya aku lagi yang buat suratnya dan mereka-mereka yang diatas itu hanya tinggal tanda tangan saja. AKu hanya bisa mengangguk karena suaraku sudah serak abis, dan minta tolong mami OF untuk menginstruksikan legal admin untuk membuat tambahan PPJB atas kavling yg namanya pakai nama direksi.

Semoga cukup sudah masalah hari ini, dan berharap besok kan lebih baik.


Tuhan, aku sih mau melakukan apa saja yang baik untuk perusahaan tempatku bekerja, aku hanya minta hikmat supaya aku dapat melakukan yang terbaik dan kekuatan supaya aku dapat jalani semua ini dengan hasil maksimal

No comments: