Hati-hati dengan perkataanmu.... PAS banget deh, walaupun kita tidak ada maksud untuk menyinggung siapapun juga tapi bisa saja ada orang yang tersindir dengan ucapan kita.
Seperti kemarin, aku tidak ingat apa saja yang pernah keluar dari mulutku tapi ternyata salah seorang rekanku merekam perkataanku dengan sangat baik dan tiba-tiba saja siang ini dia ketus ke aku. Ceritanya kemarin siang rekanku diminta untuk membuatkan giro karena kasir kami belum ada, dan dia menolak sambil berkata "tanya saja Chika tuh kan tidak boleh sembarangan orang buka cek / giro" dan kata-kata itu diucapkannya dengan nada jengkel. Lohhh????? aku langsung terpana, aku pikir dia berkata gitu karena emang lagi malas nulis giro seperti kemarinnya lagi, Jadi aku langsung bilang aja klo kasirnya sudah datang & tunggu kasir yang buat. Setelah itu sampai sore rekannya kelihatan bete sama aku (ga bisa dibiarkan kayak gini nih, maksud hati baik malah dibetein gitu)
Sore harinya, kutunggu ruangan sepi berharap tinggal aku dan dia, pas dapet kesempatan itu aku langsung bersuara "ci, cici marah yah sama aku mengenai giro??? sungguh aku ga bermaksud ngelarang cici buka cek / giro, aku kemarin tuh aku bilang orang tertentu yang boleh buka giro karena aku didesak HRD untuk nyuruh cici buka giro dan aku tau cici lagi malas dan emang bukan kerjaan cici juga kan makanya aku bilang tunggu kasir aja" ("dan gara-gara aku belain cici, orang HRD jadi jengkel sama aku" batinku menyesal)
Si cici ternyata udah kesel sama aku bukan karena itu saja, tapi dia juga ngungkapin klo beberapa kali aku menyakiti hatinya dengan bilang "anak SMA ga bisa kerja". Aku kaget karena baru aja siang tadi aku bahas sama sahabatku bahwa lebih baik aku nyari kasir lulusan SMK atau SMA yang penting dia mau belajar dari pada SI tapi ga bisa kerja dengan baik. Rekanku rupanya hanya mendengar perkataanku sepotong-sepotong seperti halnya waktu meeting IFCA beberapa pekan yang lalu, memang aku tidak setuju ketika si bos nyaranin cari untuk freelance bantu kami input data accounting itu anak SMK yang kemarin PKL karena mereka tidak tahu jurnal, yang ada nanti malah kita harus ngajarin lagi tapi kenapa cici pikir klo aku menganggap anak SMK tidak bisa kerja????
pliss deh ci aku ga pernah berfikir cici ga bisa kerja, klo cici mau tau aku justru berusaha memperjuangkan hak cici di kantor, aku selalu belain cici di depan "MAMI" supaya "mami" tau klo cici itu layak dipertahankan bahkan aku berusaha memperjuangkan kenaikan jabatan buat cici. Aku lakukan itu semua karena aku tau kemampuan cici, kapasitas cici...tapi kenapa cici malah berfikir negatif ke aku??? aku sedih ci..... sakit rasanya.... mungkin klo orang lain yang tidak benar2 tau aku berfikir gitu aku ga terlalu sakit, tapi kenapa cici???
Mungkin memang sebaiknya aku tidak perlu perduli lagi pada orang lain, biarkan mereka berusaha sendiri untuk mendapatkan hak mereka, toh tidak ada untungnya juga buat aku, yang ada malah si BOS menganggap aku yang paling banyak maunya.
Sore kemarin aku juga sempet curhat sama sahabatku, ntah sadar atau nggak sadar, sahabatku bilang sejak aku menjabat posisi sekarang emang ada beberapa orang yang ga suka, dianggapnya aku berubah, bahkan menurutnya salah satu rekanku yang lumayan deket juga bilang klo aku ditanya tuh jawabnya ketus (oppsss klo ini kan emang udah bawaan) ya mudah-mudahan aku bisa berubah lebih baik, lebih ramah dan lebih terbuka supaya orang ga salah paham lagi sama aku.
Hari ini, lebih baik aku di rumah, punya banyak waktu untuk merenung, mendelete yang ga penting, konsentrasi pada laporanku, persiapan diri menghadapi hakim & terbanding dipersidangan senin nanti. Semoga berhasil dan aku tidak salah melangkah lagi.
Wednesday, August 10, 2011
Subscribe to:
Posts (Atom)