Turut Berduka Cita
=====================================================================================
Satu lagi khabar duka cita ku dengar dari koko ku hari rabu malam….. sepulangku dari brevet aku menelpon ke HP nya untuk menanyakan keberadaannya sebab sejak rabu pagi aku telepon ke rumahnya tidak diangkat padahal hari itu adalah hari ulang tahun keponakanku Elam (anak koko) . Ternyata dia nggak ada di rumah melainkan di Rumah Duka Abadi….. spontan aku Tanya “siapa yang meninggal ko?” disebutnya satu nama yang tidak asing bagiku “Ci Iit”. Aku kaget sejenak berfikir kok bisa??? Usianya masih cukup muda, sekitar 35 tahun. Ci Iit adalah saudara sepupuku, walaupun rumah kami tidak berdekatan tapi masa kecil kami sering juga berkumpul bersama.
Saat itu, mobil hampir berbelok ke arah tol kebun jeruk, langsung saja aku minta sopir untuk lurus menuju rumah duka Abadi.
Sesampainya di sana, sempet bingung juga sih, karena ada 2 ruang yang terpakai … kucoba lihat orang-orang yang ada diluar ruang, tidak kukenal…ku cari koko ku juga tidak ketemu…akhirnya nekad aku masuk kesalah satu ruang yang didepannya ada karangan bunga bertuliskan “Itnawati” dan syukurlah aku bisa menemukan mami disana. Ku lihat ci santy dengan wajah mendung…. Dan adik-adiknya yang lain berkumpul didepan peti jenasah. Semua yang hadir hikmat mendengarkan khotbah dari Pendeta . Sedikit disampaikan keinginan ciciku itu apabila ia sembuh, ia ingin keliling dari RS ke RS untuk memberikan kesaksian..tapi ternyata Tuhan berkehendak lain…Tuhan segera angkat penderitaannya dan membawanya ke kehidupan kekal.
Saat penghormatan terakhir , kami keluarga & kerabat memberikan parfum disekeliling peti, kulihat wajahnya yang damai …. Selamat jalan Ci It… Semoga cici mendapat tempat yang layak di sisi Bapa di Sorga.
Friday, November 17, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment