Tuesday, April 29, 2008

Rencana Besok

Horrreeee.... ini hari terakhir kerja dalam minggu ini soalnya besok aku dah cuti, baru kali ini bela-belain cuti buat shopping (cieeee.....), rncananya besok mo ke MangDu, mo nyari stelan jas buat Dear dan para keponakanku buat dipakai diacara pernikahan adikku.

Pernikahannya sih masih lama, tapi berhubung minggu depannya ada sepupu hubby yang nikah, ya sekalian aja deh dibeli tuh jas nya dari sekarang biar bisa dipakai dulu :) hehehehe...ini karena nggak mo rugi.

Pergi ke Mangdu bareng sama kakak ipar dan adikku. Trus rencana awal sih kita mo pergi ngeteng naik kereta eh tapi setelah di conform barusan ternyata koko kedua aku rela nganterin kita belanja (secara emang dia tuh yang paling rajin n perlu banget sama kita), eh tapi semua koko aku memang perlu kok ke keluarga, soalnya dah diwanti-wanti sama papi buat saling bantu membantu apalagi buat adik perempuannya (hehehehe)

Kayaknya malam ini perlu buat daftar belanja deh biar belanjanya tertib, nggak sembarang dibeli. Saat ini yang kepikiran adalah:
1. Jas buar Dear & elam
2. Baju renang yang tangan panjang, soalnya aku pengen banget liburan ke Bunaken --> kan disana pastinya main di laut, biar gak item disiasati dengan baju renang panjang.
(oiya jangan lupa titipan Ls --> baju renang celana tangan pendek warna biru telur asin, uangnya sudah di terima cash)

Sementara ini cuma itu, ntar menyusul

Wednesday, April 23, 2008

HiDuP ini

Hidup terus berputar
Menembus ruang dan waktu
Tidak ada kompromi tidak ada dispensasi
Tidak bisa di tunda ataupun di stop
Usia terus bertambah, semakin tua dan kemudian meninggal

Apakah aku sudah maksimal dalam menjalaninya?
TIDAK….. suatu jawaban yang dengan pasti dapat kukatakan
Seringkali aku lalai dalam menjalankan hidup ini sebaik mungkin
Sering kali aku kehilangan banyak waktu berharga karena kemalasan
Ya……… malas adalah teman yang entah kenapa tidak juga mau meninggalkan aku
Padahal aku ingin sekali berkenalan dengan si Rajin yang adalah musuh dari Malas
Karena Rajin dapat mengubah pola hidupku menjadi baik
Aku juga ingin bersahabat dengan si Baik hati, Pemaaf dan sukacita agar hidupku lebih berwarna

Tuhan………
Aku mohon jadikan mereka sahabat-sahabatku
Sebab hanya Engkau yang dapat menolongku

Halah….. nggak mutu yach…:) ?
goresan yang tiada arti dari aku yang menunggu waktu untuk dapat kembali bekerja.

Tuesday, April 22, 2008

JALAN DENGAN KEONG

Tuhan memberiku sebuah tugas, yaitu membawa keong jalan-jalan.
Aku tak dapat jalan terlalu cepat, keong sudah berusaha keras merangkak, Setiap kali hanya beralih sedemikian sedikit

Aku mendesak, menghardik, memarahinya, Keong memandangku dengan pandangan meminta-maaf,
Serasa berkata : "aku sudah berusaha dengan segenap tenaga !"
Aku menariknya, menyeret, bahkan menendangnya, keong terluka.
Ia mengucurkan keringat, nafas tersengal-sengal, merangkak ke depan Sungguh aneh, mengapa Tuhan memintaku mengajak seekor keong berjalan-jalan.

Ya Tuhan! Mengapa ? Langit sunyi-senyap

Biarkan saja keong merangkak didepan, aku kesal dibelakang.

Pelankan langkah, tenangkan hati....

Oh? Tiba-tiba tercium aroma bunga, ternyata ini adalah sebuah taman bunga.
Aku rasakan hembusan sepoi angin, ternyata angin malam demikian lembut.
Ada lagi! Aku dengar suara kicau burung, suara dengung cacing.
Aku lihat langit penuh bintang cemerlang. Oh?
Mengapa dulu tidak rasakan semua ini ?
Barulah aku teringat, Mungkin aku telah salah menduga!

Ternyata Tuhan meminta keong menuntunku jalan-jalan sehingga aku dapat mamahami dan merasakan keindahan taman ini yang tak pernah kualami kalo aku berjalan sendiri dengan cepatnya.

"He's here and with me for a reason"

Saat bertemu dengan orang yang benar-benar engkau kasihi, Haruslah berusaha memperoleh kesempatan untuk bersamanya seumur hidupmu.
Karena ketika dia telah pergi, segalanya telah terlambat.

Saat bertemu teman yang dapat dipercaya, rukunlah bersamanya.
Karena seumur hidup manusia, teman sejati tak mudah ditemukan.

Saat bertemu penolongmu, Ingat untuk bersyukur padanya.
Karena ialah yang mengubah hidupmu

Saat bertemu orang yang pernah kau cintai, Ingatlah dengan tersenyum untuk berterima-kasih .
Karena ia lah orang yang membuatmu lebih mengerti tentang kasih.

Saat bertemu orang yang pernah kau benci, Sapalah dengan tersenyum.
Karena ia membuatmu semakin teguh / kuat.

Saat bertemu orang yang pernah mengkhianatimu, Baik-baiklah berbincanglah dengannya.
Karena jika bukan karena dia, hari ini engkau tak memahami dunia ini.

Saat bertemu orang yang pernah diam-diam kau cintai, Berkatilah dia.
Karena saat kau mencintainya, bukankah berharap ia bahagia ?

Saat bertemu orang yang tergesa-gesa meninggalkanmu, Berterima-kasihlah bahwa ia pernah ada dalam hidupmu.
Karena ia adalah bagian dari nostalgiamu

Saat bertemu orang yang pernah salah-paham padamu, Gunakan saat tersebut untuk menjelaskannaya.
Karena engkau mungkin hanya punya satu kesempatan itu saja untuk menjelaskan.

Saat bertemu orang yang saat ini menemanimu seumur hidup, Berterima-kasihlah sepenuhnya bahwa ia mencintaimu.
Karena saat ini kalian mendapatkan kebahagiaan dan cinta sejati

God Bless You
-------------------------------------------------------------------------------
Sebuah renungan yang menggugah, kadang kita terutama aku sendiri tidak menyadari betapa hidup ini indah dan harus penuh syukur. Thx YC buat kirimannya.

Friday, April 18, 2008

Surat untuk Bapa

Bapa, aku lagi sedih sekali
Karena aku belum bisa menjadi istri yang baik
Aku sering kali membuat suamiku marah
Karena aku tidak bisa mengatur rumah tangga dengan baik
tidak bisa mengatur keuangan dengan baik

Tapi Bapa...
Kalau boleh aku membela diri
Aku sudah berusaha semaksimal mungkin memberikan yang terbaik
Bagi suamiku, anak-anakku dan keluargaku
Apa aku salah kalau aku sedikit bersenang-senang dengan hasil kerjaku
apa salah kalau aku melihat sesuatu yang baik menurutku dan kemudian membelinya??

Tolong aku Bapa....
Ajarkan aku menjadi yang terbaik
Bagi suamiku, anak-anakku dan keluargaku
Ajarkan aku menjadi gembalaMu
yang selalu memberikan kegembiraan, berbuat baik dan melayani keluargaku
dengan segenap hati dan jiwaku
sesuai dengan kehendakMu

Terima kasih Bapa...
Untuk semua yang Kau anugrahkan kepadaku


Best regards,
Chika

Monday, April 07, 2008

Kasih Bapa Tidak Bersyarat

Suatu hari aku melihat Bapa sedang melamun di takhta-Nya. Aku menghampiri-Nya dan pelan-pelan aku bertanya kepada-Nya, "Bapa, apa yang sedang Kau pikirkan ?"

Bapa menoleh ke arahku, dan Ia tersenyum, lalu Ia berkata dengan lembut, "Tidak ada, Nak. Aku hanya sedang memikirkan manusia."

"Manusia ? Ada apa dengan mereka ?" tanyaku

"Tahukah kau bahwa Aku sangat mengasihi manusia ?" ujar-Nya,

"Iya, aku tahu itu. Apa hubungannya Tuhan ?"

"Aku mengasihi manusia sedemikian, sehingga Aku merelakan Anak-Ku terkasih, Yesus Kristus untuk turun ke bumi, menderita, dihina, dan akhirnya mati bagi mereka."

"Iya, itu adalah karya penebusan yang sangat indah."

"Tapi...."

Ups..., ada nada sedih di suara-Nya.

"Tapi, mengapa manusia masih juga meragukan kasih-Ku ?"

Aku terdiam, aku tidak dapat menjawab pertanyaan-Nya, karena aku pun tidak tahu...

"Hari ini, ada satu anak-Ku, dia menangisi dosanya, dia memohon pengampunanKu, Aku mengampuninya, Aku mengatakan bahwa Aku sudah tidak mengingat-ngingat lagi dosa yang ia buat, tapi...."

"Tapi kenapa Tuhan ?"

"Saat Aku berkata demikian, ia menggelengkan kepalanya, ia berkata, tidak akan ada pengampunan lagi atas dosa yang ia perbuat, ia sudah terlalu sering jatuh bangun dalam dosa, ia mengatakan bahwa ia membenci dirinya..."

Aku diam, menantikan Tuhan.

"Kenapa ia memandang hina dirinya ? Padahal dia adalah biji mata-Ku, kekasih hati-Ku. Darah Yesus sudah tercurah untuknya, Aku sudah mengampuninya, tapi ia tidak Percaya. Aku berkata Aku sudah melupakan semua dosanya, tapi ia berkata tidak mungkin. Mengapa ia memandang rendah pengorbanan Yesus di kayu salib ?"

"Apa ? Memandang rendah pengorbanan Yesus di kayu salib ?" Aku terkejut, adakah orang yang seperti itu ? "Bagaimana mungkin ia memandang rendah pengorbanan Yesus ?"

"Darah Yesus tercurah di Kalvari untuk menebus dosa manusia, hukuman yang seharusnya ditimpakan kepada manusia sudah diambil alih oleh-Nya, sehingga manusia dapat memperoleh keselamatan di dalam Dia, tapi manusia merasa tidak yakin bahwa apa yang telah Dia lakukan sanggup menebus mereka dari maut, mereka tidak yakin dengan karya penebusan yang telah dilakukan oleh Yesus."

Tanpa sadar, aku menangis, aku membayangkan, seandainya aku sudah memberikan hadiah yang terbaik yang bisa aku lakukan untuk orang yang aku kasihi, tapi ternyata hadiah itu dianggap rendah, diacuhkan dan dibuang begitu saja. Kira-kira, apakah masih tersisa kasih dalam hatiku untuk mengasihi orang itu ? Kalau itu aku, mungkin aku tidak akan mengasihi orang itu lagi.

"Lalu Tuhan, apakah sekarang Engkau masih mengasihi manusia ?"

"Ya, Aku sangat mengasihi manusia !"

Aku terkejut ! Sedemikian dalamkah kasih Allah untuk manusia ?

"Walaupun mereka seperti itu ?" tanyaku

"Ya, Aku rindu suatu hari mereka akan datang kepada-Ku dan mengatakan bahwa mereka mengasihi-Ku."

Aku masih terheran-heran. Siapakah manusia sehingga Allah, Sang Pencipta langit dan bumi begitu mengasihinya ? Bukankah mereka hanyalah debu dan abu ? Bukankah jika Tuhan mau, Tuhan bisa dengan mudah menghancurkan manusia dan membuat yang lebih baik ? Aku rasa hal itu tidak sulit untuk Tuhan, bukankah Ia menciptakan langit dan bumi hanya dengan perkataan saja ? Hal seperti ini sangat sulit untuk diterima, mengapa Tuhan sampai sedemikian dalam mengasihi manusia ?

Aku memberanikan diriku, aku bertanya lagi kepada Tuhan, "Tuhan, sungguhkan Engkau mengasihi manusia ?"

Tuhan tersenyum, dan Ia berkata, "Sangat, Aku sangat mengasihi manusia. Jika tidak, Aku tidak akan mengutus Anak-Ku Yesus untuk mati bagi mereka. Sekalipun mereka sekarang jauh dari-Ku, Aku sangat rindu mereka kembali kepada-Ku. Karena mereka adalah anak-anak-Ku terkasih."

Mendengar jawaban Tuhan aku tersenyum. Aku mengerti kenapa Tuhan tetap mengasihi manusia...., Tuhan memiliki kasih yang tidak bersyarat !

Tiba-tiba terdengar suara dari bumi. Suara yang perlahan dan terdengar sedih, tapi suara itu tetap menarik perhatian Allah.

"Tuhan, aku tahu aku seringkali melukai hatiMu. Aku sering jatuh bangun dalam dosa. Aku kadang merasa benci dan jijik terhadap diriku sendiri, karena dosa-dosa yang aku perbuat. Tapi aku percaya, darah Yesus menebus aku seluruhnya dan sepenuhnya. Aku tahu aku adalah ciptaan baru sekarang. Aku percaya Tuhan mengasihi aku sebagaimana adanya aku. Ampuni aku Tuhan, aku benci dosa-dosaku. Aku ingin hidupku menyenangkanMu, aku mengasihiMu Tuhan."

Saat doa itu diucapkan, aku melihat senyum di wajah Tuhan berubah menjadi tawa sukacita, Ia sangat bahagia, karena saat itu, ada satu anakNya yang terhilang kembali kepadaNya, dan ia berkata kepada para malaikat,

"Bersukacita dan bergembiralah, karena anak-Ku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapati kembali."

Aku tidak tahu, dosa apa yang kamu perbuat, aku tidak tahu berapa lama kamu tinggal dalam dosa. Tapi aku tahu satu hal, Bapa di Surga mengasihimu, dan tangan-Nya terbuka menunggumu pulang. Kembalilah, jangan biarkan Ia menunggu terlalu lama. Yesus mengasihimu !

thx for YC atas forwardnya, semoga bermanfaat bagi temen-temen yang sudah membacanya.